COPYWRITER DAN COPYWRITING

Posted on Senin, 01 Februari 2010 by lia yulistino sugiono

ATTITUDE, SEKALI LAGI ATTITUDE

Attitude adalah modal tambahan bagi seorang copywriter. Sebagus apa pun kriteria 3C anda, tapi kalau attitude kurang, maka pasti akan mempengaruhi perjalanan karir seseorang. Kenapa? Karena bekerja di periklanan adalah bekerja dalam tim! Dan attitude yang benar, seringkali menjadi penentu penting. Kadangkala, orang yang secara kemampuan tidak terlalu menonjol, namun attitude nya terpuji, ia bisa melesat naik gaji maupun posisinya hanya karena attitude! Hebat ya?

Kita sering lihat sendiri, di blog ini, seorang pengunjung baru tanpa permisi berteriak di shoutbox minta pekerjaan jadi freelancer. Bagaimana menurut anda attitude-nya? Is he serious???? Apakah mungkin saya mempertaruhkan kredibilitas saya untuk orang seperti itu? Aha!

Jika anda serius ingin mendapatkan pekerjaan freelance, ingin mendapat uang saku, ingin mendapat uang tambahan.. setidaknya perhatikan dulu attitude anda. Baru kemudian asah kemampuan anda. Tunjukkan dan buktikan, anda orang yang layak untuk dipilih…

Buatlah CV yang unik, portofolio yang impresif, dan perkenalkanlah diri anda dengan elegan atau unik atau lucu, sesuai dengan kepribadian anda…

(Sorry ..saya lagi ‘eneg’ sama gaya anak sekarang yang suka mengeluh, merengek dan menyek-menyek ngga jelas)

MENGAPA COPYWRITER DIBAYAR MAHAL?

harga copywriting itu mahal? Mungkin karena ini:

Penulis cerpen adalah penulis idealis yang menulis menurut kata hatinya, tanpa tekanan. Tanpa tuntutan. Cerpen adalah murni kreativitas, seenak udelnya! Nulis sampai puas.

Sementara penulis naskah iklan adalah penulis PROFESIONAL yang dibayar. Dia harus menulis sesuatu sesuai pesanan, dalam tempo waktu tertentu yang telah ditetapkan (deadline), dan tetap harus kreatif! Nah lho. Itu yang susah???

So… no wonder ya copywriter itu mahal???!!

ORANG SEPERTI APAKAH YANG COCOK JADI COPYWRITER?

Kalau anda memiliki sifat seperti berikut ini, maka mungkin anda akan hidup bahagia selamanya sebagai copywriter…

  1. Suka menulis (harus!)
  2. suka membaca (lebih baik)
  3. suka mengamati
  4. suka berfikir (harus!)
  5. kreatif/banyak ide
  6. suka tantangan
  7. suka menganalisa
  8. suka bersosialisasi
  9. memiliki kecerdasan verbal
  10. bersifat terbuka
  11. suka mendengarkan
  12. suka bersaing
  13. suka menentang arus
  14. suka nakal/jahil
  15. suka hal-hal yang aneh/unik
  16. tahan terhadap tekanan/ ngga mudah stress
  17. bisa bekerja dalam tim (bisa dipelajari)
  18. bis menyatakan pendapat di depan umum (bisa dipelajari)
  19. percaya diri (bisa dibangun)
  20. mampu mempengaruhi orang (bisa dipelajari)

TERLAMBATKAH SAYA BELAJAR JADI COPYWRITER

MENJADI COPYWRITER, itu pun ada dua kondisi:

1. copywriter yang bekerja dalam satu perusahaan/agency

2. copywriter mandiri/freelance

MENJADI COPYWRITER ITU TERNYATA GAMPANG!

Copywriting sendiri adalah pekerjaannya. Mereka bekerja bermodalkan gagasan kreatif yang mampu menembus benak manusia dalam menciptakan branding produk. Untuk membuat copywriting seorang Copywriter perlu melakukan riset, pengamatan dan percobaan agar hasil copywriting berupa susunan kata-kata unik berhasil menaikan angka penjualan sebuah produk. Riset, pengamatan dan percobaan dilakukan berupa ,”bagaimana mengenali kultur budaya segmen yang dituju, sehingga hasil copywriting tepat sasaran dan mudah menancap di benak konsumen..?”.

Masih ingat slogan “Semprotkan Baygon Sayang..”, “Kijang…Memang Tiada Duanya..”Indomie..Seleraku…”

Terlihat sederhana, hingga diingat masyarakat selama bertahun-tahun. Bahkan copywriting itu bisa merajai pasar yang ditujunya dalam waktu lama. Tapi tahukah proses pembuatannya..?

Mereka membutuhkan waktu beberapa saat sejak menerima order dari seorang klien sebuah produk untuk menciptakan copywriting yang menarik. Mereka rela menyusun kata berkali-kali layaknya sedang menyusun sebuah puzle. Demi sebuah copywriting bernilai puluhan juta rupiah.

Ambilah koran hari ini, kita bisa melihat hasil copywriting yang ada di dalamnya. Dari yang biasa-biasa saja, sampai copywriting yang selama ini masih melekat di pikiran kita. Hebat bukan?. Mereka bernegosiasi dan menawarkan produk pada konsumen melalui kata-kata.

Di sana kita akan menemukan judul untuk salah satu iklan terkenal yang ditulis oleh David Ogilvy. Judulnya sampai saat ini melegenda di kalangan praktisi iklan diseluruh dunia.

inilah judulnya :

“At 60 miles an hour the loudest noise in this new Rolls-Royce comes from the electric clock”

Kira-kira terjemahannya seperti ini,

“Pada kecepatan 60 Km per jam, suara paling berisik dalam Rolls-Royce ini berasal dari jam elektroniknya”

Bombastis bukan? Sebenarnya Ogilvy hanya mau bilang ” Suara Mobil Ini Sangat Halus Lho..” Tentunya semua harus didasari pada kenyataan bahwa produk Rolls-Royce ini memang telah terbukti bagus dan mewah.

Jangan sampai kedahsayatan Copywriting ciptaan Anda menipu..walaupun Copywrting Anda menarik dan mampu menghasilkan penjualan, pada suatu saatnya nanti nama kita akan hancur oleh perbuatan kita sendiri..

Untuk menulis artikel ini saya perlu membaca buku tentang advertising di toko buku, lalu searching ke google untuk mencari surat penjualan/copywriting dari David Ogilvy. Ya..saya melakukan riset. Dengan begitu saya juga belajar menulis copywriting..

Jadi..ayo kita belajar sama-sama untuk membuat copywriting yang menarik.

RINGKAS

Tulisan yang jelas umumnya bukan tulisan yang panjang lebar, melainkan justru ringkas dan terfokus. "Less is more!"

Tulisan yang ringkas memberi kesan tangkas dan penuh vitalitas; tanpa kata mubazir dalam kalimatnya dan tanpa kalimat mubazir dalam alenianya. Tulisan yang ringkas tak ubahnya seperti lukisan yang tegas (tanpa garis yang tak perlu) atau mesin yang efektif (tanpa suku cadang yang tak berfungsi).

Tulisan yang jelas dimulai dari pembuatan kalimat yang sederhana,
ringkas dan tepat makna.
Kuncinya: kunyah bahan, pahami persoalan, kemudian ceritakan kembali secara sederhana.

Pilihlah satu sudut pandang:

* Dengan cermat memilih sudut pandang cerita sehingga penulis dengan mudah bisa mengelola bahan yang diperlukan untuk mengutarakan cerita itu.

* Pegang teguhlah sudut pandang cerita itu dengan menghapuskan bagian yang tidak berhubungan langsung dengan angle-nya atau pun tidak membantu mencapai sasaran.

Ketika menulis hindari kalimat majemuk yang cenderung panjang anak kalimatnya; terlebih-lebih lagi, jika kalimat majemuk itu kemudian bercucu kalimat.

Pada dasarnya setiap kalimat yang amat panjang (lebih dari 15-20 kata) bisa mengaburkan hal yang lebih pokok, mengaburkan pesan. Penulisan lead (awal) tulisan sebaiknya dibatasi hingga 13 kata. Bila lebih panjang dari itu, pembaca bisa kehilangan jejak persoalan. Apalagi bila dalam satu kalimat terlalu banyak data yang dijejalkan.

Meluruskan apa saja yang berliku-liku. Menggergaji yang bergerigi. Berperang melawan kekaburan dan segala sesuatu yang mendua. Pernytaan yang abstrak adalah racun maut bagi seorang penulis.

ORGANISASI

Mulailah sebuah tulisan secara kuat, untuk memikat pembaca
memasukinya. Jika mungkin, gunakan gaya bahasa naratif--gaya seorang pendongeng yang piawai--sebagai pendekatan dasar. Selesai menuliskan sebuah paragraf, pikirkan apa yang pembaca ingin ketahui pada alinea berikutnya

Buatlah transisi serta keterkaitan antar alenia secara mulus. Cobalah untuk selalu menjaga konsistensi tema dalam keseluruhan cerita. Dan seperti dibuka dengan kuat, tutup juga cerita dengan tegas, tanpa membiarkan kejanggalan dan ending yang melambai.

SPESIFIK

Bagian-bagian yang rumit pecahlah dalam serpihan yang mudah dicerna. Gunakan contoh: seorang untuk mewakili kelompoknya. Dengan memberikan pengkhususan, seringkali juga menghadirkan suasana dramatis dan hidup. ("Kematian 10.000 orang adalah statistik, tapi kematian satu orang
adalah tragedi," kata Joseph Stalin).

PARALEL

Jika Anda menulis sebuah topik yang padat, gambarkan melalui ungkapan yang mudah dipahami pembaca. Strategi militer misalnya dapat diterangkan melalui formasi pertandingan olahraga, rencana keuangan perusahaan dapat digambarkan melalui rencana anggaran keluarga.***

Kesederhanaan dalam Menulis

Oleh: Farid Gaban

Berikut ini ada "aturan" yang dibuat
seorang pintar bernama George Orwell.

Inti "aturan" Orwell adalah KESEDERHANAAN dalam menulis, apapun tema
yang disajikan:

• Jangan gunakan metafor atau kiasan.
• Jangan gunakan kata yang panjang jika ada padanan lebih pendek.
• Pangkas kata yang mubazir.
• Jangan gunakan bentuk pasif jika yang aktif bisa dipakai.
• Jangan gunakan kata asing, istilah ilmiah dan jargon jika ada
padanannya dalam bahasa sehari-hari.

George Orwell seorang novelis besar. Novel terkenalnya adalah
"Nineteen Eighty-Four (1998)" tentang pemerintahan yang otoriter.
Novel lain, "Animal Farm", sudah diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa Indonesia oleh almarhum Mahbub Djunaidi di bawah judul "Binatangisme".

Aturan menulis Orwell itu bisa ditemukan dalam buku dia: "Politics and the English Language".

Majalah The Economist (London) memasukkan aturan ini dalam "Buku
Panduan Menulis"-nya (Style Book). The Economist, menurut saya adalah majalah mingguan terbagus di dunia dalam cara menulis dan meriset tema, meski saya tak suka dengan ideologi politik majalah itu.

Lukiskan, Bukan Katakan

Oleh Farid Gaban
Pernahkah Anda membaca sebuah tulisan dan sampai bertahun kemudian Anda masih ingat gambaran dalam tulisan itu?

Kita umumnya terkesan pada sebuah tulisan yang mampu melukis secara kuat sebuah gambaran di dalam otak kita. Deskripsi yang kuat adalah alat yang digdaya bagi para penulis, apapun yang kita tulis: esai, artikel, feature, berita, cerpen, novel atau puisi.

Bagaimana cara membuat deskripsi yang kuat dan hidup?

Cara terbaik melakukannya adalah menerapkan konsep "Show It, Don't Tell It" atau "Lukiskan, bukan Katakan". Ubahlah pernyataan kering dan kabur menjadi paragraf berisi ilustrasi memukau.

Tulisan yang bagus memaparkan soal yang nyata dan spesifik. Salah satu caranya adalah menghindari kata-kata sifat seperti "tinggi", "kaya", "cantik", dan kata yang tak tidak spesifik seperti "lumayan besar", "heboh banget", "keren abis".

Contoh:

MENGATAKAN
Konser Peterpan itu heboh banget.

MELUKISKAN
Konser Peterpan di Gelanggang Senayan dihadiri oleh 50.000 penonton. Tiket seharga Rp 200.000 sudah habis ludes sebulan sebelum pertunjukan. Penonton yang rata-rata siswa SMP dan SMA
berdesak-desakan. Duapuluh orang pingsan, ketika para penonton
berjingkrak mengikuti lagu "Ada Apa Denganmu".

MENGATAKAN:
Nasib nenek itu sangat malang.

MELUKISKAN:
Umurnya 60 tahun. Dia hidup sebatang kara. Para tetangganya, penghuni gubuk kardus perkampungan liar Kota Bandung, mengenalnya dengan nama sederhana: "Emak". Tidak ada yang tahu nama aslinya. Awal pekan ini, Emak ditemukan meninggal, tiga hari setelah para tetangganya melihatnya hidup terakhir kali. "Sejak Jumat pekan lalu, Emak tidak pernah kelihatan," kata seorang tetangganya. "Saat gubuknya dilongok, Emak sudah terbujur kaku di dalam."

Menulis tanpa kata sifat ini menuntut wartawan, misalnya, untuk jeli mengamati detil serta mendahulukan fakta dan data ketimbang opini pribadi. Cara menulis seperti ini juga menghindari wartawan terjebak pada sekadar pernyataan, yang belakangan ini cenderung menciptakan gaya buruk "jurnalisme omongan".

Lebih dari itu, jika kita menggunakan konsep "Show It, Don't Tell It", paragraf-paragraf akan terbentuk secara alami, kuat, hidup dan mudah dikenang.

Belajar Buat Tagline Yang Menghipnotis

Yang penting bukan produk/jasa yang dijual, bukan teknologinya, bukan pula SDM-nya, Tapi Bagaimana Anda mengemasnya.

Sudah muak dengan kata-kata iklan di bilboard atau media iklan lainnya?

Buat saya tagline iklan bisa menjadi sebuah hiburan sekaligus pelajaran. Pertanyaan yang pertama dan terlintas di benak orang awam adalah “Apa produknya laku dipasaran tuh, dengan biaya promosi yang gede-gedean gitu?”

Tagline bisa berarti tulisan ajakan yang bisa merebut perhatian orang. Karena dalam teori membuat tagline yang menghipnotis ada slogan “Rebut perhatian pembaca dengan judul dalam 3 detik atau mereka meninggalkannya!!”

Membuat tagline tidak harus selalu untuk orang yang memiliki blog atau menjual produk. Dalam aktivitas sehari-hari secara tak sadar kita pasti pernah mengajak rekan kerja untuk makan siang bersama atau nonton ke bioskop. Nah bagaimana kita merangkai kata-kata menjadi sebuah ajakan agar menarik?

Saya teringat dengan tagline milik Domino Pizza yang menjadi bahan pembicaraan bagi para copywriter hingga saat ini.



“Pizza Hot and Fresh to Your Door in thirty minutes or Less or it’s Free”

“Pizza Panas dan Baru di Pintu Anda Dalam 30 menit atau Kurang, atau Gratis”

Mark Joyner dalam bukunya “The Irresistible Offer” menyebutkan bahwa dengan slogan seperti itu Domino Pizza telah menciptakan penawaran yang sangat kuat dibenak konsumen. Saat itu, siapapun orang yang lapar akan berfikir tentang Pizza dan memesannya. Ini adalah FAKTA. bagaimanapun baik atau buruknya produk yang ditawarkan, orang akan memesannya.

Tapi, apakah kita akan bermain-main dengan kualitas produk yang buruk. Tentu saja tidak. Dalam hal ini logika tetap bermain. Produk yang jelek akan ditingggalkan oleh konsumen.

Inilah hasilnya. Di tahun 2004, Domino Pizza telah berkembang sangat dahsyat dari 1 gerai menjadi 7.00 gerai diseluruh dunia. Nyatanya tagline yang kuat bisa menciptakan efek yang sangat powerfull bagi penjualan.

Bagi yang sering terjebak macet di jalan, tak ada salahnya mengotak-atik tagline iklan di penggir jalan. Lumayan juga untuk menghilangkan kejenuhan berkendara. Siapa tahu hasil dari belajar mengotak-atik tagline iklan anda akan menjadi seorang yang pandai merayu orang. Bahkan, orang yang Anda ajak tak kuasa untuk menolaknya.

tentunya untuk hal-hal positif lho..

Story Telling VS Story Writing

Anggap saja story telling itu julukan untuk jenis tulisan review dalam versi Bahasa Inggis.

Sotry telling adalah kemampuan menceritakan kembali sebuah kejadian, film atu pengalaman yang pernah di alami dan dikemas dalam cerita yang menarik. Story telling membutuhkan ekspresi gerakan mimik dan tubuh. Ketika situasi sedih maka mimik dan gerakan seharusnya juga menggambarkan kesedihan itu.

Lain lagi dengan Story Writing. Story Writing yang menarik, untuk selanjutnya kita sebut tulisan review, adalah bagaimana mengemas tulisan menjadi sebuah gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami. Tujuannya agar pembaca bisa memahami sebuah pesan yang disampaiakan dari tulisan itu.

Teori penulisan review cukup unik. Kalau story telling kita berhadap-hadapan dengan pendengar melalui tatap muka secara langsung atau tak langsung lewat intonasi suara, maka tulisan review hanya menggandalkan tulisan untuk berhadapan dengan pembaca.

Permasalahannnya disini, ketika EYD (ejaan yang disempurnakan) menjadi momok untuk membuat tulisan yang kreatif, para penulis kini lebih cendrung memilih gaya penulisan seperti berbincang-bincang. Setidaknya dengan menulis gaya seperti ini mereka akan mendapat banyak respond dari pembacanya.

Era dunia penulisan bisa saja berevolusi. Sebuah proposal, tulisan ilmiah, dan kumpulan laporan kegiatan tak lagi menggunkan EYD, tapi lebih cendrung menggunakan gaya penulisan berbincang-bincang.

Ya, saya menggangap terobosan pertama kali (gaya menulis berbicang-bincang) telah dilakukan oleh para Blogger. Sejak pertama kali Web Blog dikenal, posisi kepopularitasan sebuah Web tergantikan. Ini dikarenakan content tulisan Web terkesan kaku. Belum lagi di tambah pengelolaan Web yang membutuhkan kemampuan personal pemrograman web yang “njelimet” alias rumit.

Blog memudahkan pembaca untuk berinteraksi dua arah dengan penulis dan pembaca lainnya. Walaupun hal itu bisa dilakukan oleh Web (merancang komunikasi dua arah melalui box komentar pada setiap tulisan), tapi membutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang sulit untuk merancangnya.

Maaf, tulisan ini bukan bermaksud merendahkan martabat “Si Tuan EYD”. Kita hanya berusaha membuat keakraban antara penulis dan pembaca terjadi. Keakraban merupakan salah satu cara penulis untuk menarik perhatian pembaca melalui tulisan.

Di internet manusia terwakilkan oleh tulisan. Apa dan bagaimana kemasan tulisan itu di buat, sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan, menjadi tantangan baru bagi para penulis. Seperti pada gambar tulisan yang memeluk manusia di atas.

Gaya penulisan tulisan review bukanlah milik sang penulis ahli, berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang pernah saya rasakan, salah satu modal untuk membuat gaya penulisan story writing adalah membuat bagaimana tulisan kita berpihak kepada pembaca.

“Apa maksudnya?”

Tujuan kita membuat tulisan review adalah untuk lebih memperjelas keberadaan sebuah objek itu ada (produk, pengalaman atau kesuksesan). “Benar begitu?”

Nah, tak ada salahnya kita menambahkan sebuah tulisan yang seolah-olah dapat menerka masalah atau tujuan yang dihadapi oleh pembaca. Lalu akhiri dengan sebuah tulisan penutup yang menyampaiakan pesan mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah atau tujuan yang ingin dicapainya. Tapi ingat, semua itu harus berhubungan dengan tulisan review yang kita tulis.

Ketika tulisan review bukan lagi milik “sang penulis ahli” tentunya Anda ingin mencoba melakukan gaya penulisan seperti strory writing.

Masuk Ke Daerah Terlarang Pembaca

Intro dalam lagu akan memudahkan penciptanya untuk memilih syair beserta nada agar mudah diresapi hati pendengarnya. Hanya saja penggunaan intro kali ini lebih berfokus pada belajar menciptakan copywriting yang menarik perhatian pembaca..

Walaupun sebagian besar copywriting banyak dimanfaatkan untuk membuat tulisan blog atau menciptakan sales latter sebuah produk, baik dijual secara online atau distribusi langsung (offline), tapi untuk mencoba kemampuan kita kali ini tak ada salahnya secara bertahap kita menggunakan copywriting untuk tulisan blog yang bertujuan mengajak pembacanya melakukan sesuatu. O, ya..saya berharap Anda menterjemahkan arti tulisan copywriting pada tulisan ini sesuai dengan tujuan anda masing-masing. Seperti manfaat copywriting yang saya jelaskan diatas. Karna sepanjang tulisan ini saya akan terus menggunakan kata “copywriting”.

Kenapa copywriting itu bisa disebut menarik atau bahkan menghasilkan jutaan rupiah?

Karena saya sebagai newbie yang berniat menekuni profesi copywriting blog, maka saya akan menjawab pertanyaan itu dari kaca mata pembaca, bukan menjawab layaknya dari sang ahli.

Ini yang saya rasakan ketika membaca sales later

Saya merasa pengalaman yang pernah dilaluinya (pemilik produk) sama dengan kenyataan/jalan hidup yang pernah kita alami dahulu atau sekarang. Lalu,

  1. Produknya memberikan solusi untuk permasalahan yang saat ini saya alami. Intinya dia tau apa yang saya inginkan.

Ya.. kedua perasaan yang saya alami itu secara langsung melekat pada benak saya sebagai sebuah pruduk yang memberi solusi (tetap perlu diingat solusi itu juga datangnya melalui “Sang Maha Pemberi Solusi” melalui do’a yaitu Allah SWT). Saya menganggukkan kepala sebagai tanda setuju atas solusi yang ditawarkan melalui sales latter itu dan ditutup dengan tindakan memesan produk darinya.

Secara tak sadar daerah terlarang itu adalah “benak dalam hati”. Tempat bersemayamnya rasa cinta, sayang, bahagia dan perasan lainnya.

Ketika hasil copywriting-nya menghasilkan rincian solusi secara detail kepada pembaca sesuai dengan apa yang mereka cari, saat itulah “action” pembelian produk bisa terjadi.

Bila Anda menemukan sebuah opini lain tentang copywriting dari sebuah buku atau lainnya, silahkan sharing di kolom komentar blog ini.

Setidaknya kita sudah memahami sedikit tentang tujuan copywrting itu dibuat. Lalu, apa tujuan Anda ketika ingin membuat copywriting?

3 Siasat jitu membuat tulisan review jadi seru

seberapa seringkah kita menceritakan kembali kepada orang tentang apa yang kita lihat di TV semalam. Tentunya dengan penuh antusias dan mengharapkan perhatian dari lawan bicaranya. Ya..aktivitas itu namanya story teling/ menceritakan kembali.

Lalu bagaimana membuat strory telling pada sebuah tulisan? Terserah medianya apa, mau blog, mading, majalah intern perusahaan atau buletin. Pada dasarnya sama. Ini tipsnya “tulis saja seperti orang berbicara, jangan mengedit tulisan sebelum gagasan di kepala Anda keluar semua”. Masih ingat tentang postingan ini beberapa bulan yang lalu?

O ya, ibarat pemahat patung, tulisan kita juga harus di ukir oleh kata-kata yang artistik agar tulisan review jadi menarik. Bagai mana caranya?

Ini dia, 3 Siasat jitu membuat tulisan review jadi seru :

1. Merubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif.

Ambil contoh seperti ini, kita mereview tulisan koran, disana tertulis “Sichiro Honda telah membuat rancangan motor ciptaannya terlihat elegan ”. Itu kalimat pasif kan? Agar terlihat “lebih hidup” tak ada salahnya menuliskannya seperti : ” … rancangan motornya telah dibuat oleh Sichiro Honda menjadi elegan, tulis koran itu. “..

Disini kita coba konsentrasi pada awalan “me” di rubah menjadi “di”.

Revisi.

Ambil contoh seperti ini, kita mereview tulisan koran, disana tertulis “.. rancangan motornya dibuat oleh Sichiro Honda menjadi elegan”, tulis koran itu. Itu kalimat pasif kan?. Agar terlihat “lebih hidup” tak ada salahnya menuliskannya seperti : .. “Sichiro Honda telah membuat rancangan motor ciptaannya terlihat elegan”.

Disini kita mencoba konsentrasi pada awalan “di” dirubah menjadi “me”.

2. Selingi dengan opini sendiri.

Opini menggambarkan kemampuan kita menguasai permasalahan yang kita tulis. Kredibilitas taruhannya. Walau dalam setiap tulisan hanya terdapat satu opini, tapi opini tersebut telah melukiskan daya analisa kita terhadap topik atau info yang dibaca.

3. Jangan lupa cantumkan sumber tulisannya..

Aturan penulisan tentang menulis sumber tulisan dari orang lain pada blog tak serumit dalam tatacara penulisan karya ilmiah. Tulislah seperti ini,

“..menurut penulisnya dalam harian BERITA, pengguna internet di Indonesia kini tembus pada angka 1 juta perbulannya.”

“..suatu saat nanti Indonesia akan memiliki potensi teknologi yang menyamai dunia barat, tulis Wawan Purnama dalam buku karangannya, “Direktori Internet Indonesia”.

Sebelum ke-tiga siasat jitu ini saya sharing ke pembaca, saya telah mencoba pada postingan terdahulu, walaupun belum sempurna sekali, cara ini telah memancing beberapa komentar yang juga ikut menyumbang opini tentang tulisan yang saya tulis.

Masih ada ide lainnya tentang siasat jitu mebuat tulisan review yang menarik?

0 Responses to "COPYWRITER DAN COPYWRITING":