Pengertian Ilmu Penyiaran Sebagai Kajian Ilmu Komunikasi

Posted on Sabtu, 15 Mei 2010 by lia yulistino sugiono

BROADCASTING SEBAGAI OBJEK KAJIAN ILMU KOMUNIKASI

Menurut pendapat Carl I Hovland (science of communication) mendefinisikannya

“Usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyebaran informasi serta pembentukan opini dan sikap”.

Sedangkan HOVLAND mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“Proses dimana seorang (komunikator) menyempaikan perangsang-perangsang (biasanya berbentuk lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan)”.


Pendapat Harold I Hovland kemudian dikembangkan oleh teori Laswell bahwa unsur unsur komunikasi berikut ini:
Komunikator : Who (Communicator, Source, Sender) (unsur sumber yang
mengandung pertanyaan mengenai pengendalian pesan.
Pesan : Says What (Massage, Content, signal) (merupakan bahan
untuk analisis isi).
Media : In Which Channel (Channel, media) (saluran komunikasi
menarik untuk mengkaji mengenai analisis media).
Komunikan : To Whom (communicant, communicate, audience reciever,
reciepient) (unsur penerima banyak digunakan untuk studi
analisis khalayak)
Efek : Whit What Effect (effect, impact, influence) (unsur
pengaruh berhubungan erat dengan kajian mengenai efek
pesan yang ditimbulkan pada khalayak)


Sementara Charles Cooley menganggap komunikasi sebagai:

“Mekanisme yang menimbulkan adanya dan berkembangnya hubunganmanusia, semua lambang-lambang pikiran, bersama-sama untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu”.

Verber dalam bukunya menyatakan komunikasi efektif:

“Komunikasi efektif adalah komunikasi dimana makna yang distimulasikan adalah sama dengan yang terdapat pada komunikator”.

Kesimpulannya.

“Komunikasi efektif adalah pemberian makna yang sama, pemberian pikiran dan perasaan yang sama”.


Peterson dan Burnett dalam buku “Techniques for Effective communication” menyatakan bahwa kamunikasi efektif jika tujuan komunikator tercapai. Adapun tujuan tersebuat meliputi:

1. Menjamin pemahaman (to secure understanding).
2. Membina penerimaan (to establish acceptance).
3. Memotivasi kegiatan (to motivate action).

KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi massa dimulai satu setengah abad setelah mesin cetak ditemukan oleh Johan Gutenberg.

Berikut ini adalah ciri-ciri komunikasi massa:

Komunikasi Melembaga
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasinya (institutionallized person).
Lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, studio film, penerbit buku atau majalah, PH dan lain-lain.

Komunikasi Bersifat Umum
Pesan yang dikomunikasikan komunikator kepada komunikan bersifat umum (publik) karena ditujukan kepada khalayak umum atau mengenai kepentingan umum.
Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai berikut:

1. Publicly
Pesan komunikasi massa bersifat terbuka untuk umum atau publik. Semua anggota mengetahui bahwa orang lain juga menerima pesan yang sama dan disampaikan secara bersamaan (publik).
2. Rapid
Pesan dirancang untuk mencapai audience yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan.
3. Transient
Pesan dibuat untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi “sekali pakai” dan tidak permanen. Namun untuk transkripsi, buku-buku untuk pengecualian dari audio-visual.

Media Menimbulkan Keserempakan
Media massa menciptakan suatu situasi, dimana khalayak secara serempak (stimulaneous) dan serentak (instantaneous) bersama-sama pada saat yang sama memperhatikan pesan yang dikomunikasikan kepadanya.

Komunikasi Bersifat Hetergon
Komunikasi pada kamunikasi massa, yakni khalayak sasaran media massa bersifat heterogen yang berarti antara pembaca, pemirsa, pendengar atau penonton yangsatu dengan yang lainnyaberbeda jennis kelamin, usia, suku, ras, pekerjaaan, agama, pendidikan dan lain-lain.

Menurut Charles Wriht, mass audience memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Large
komunikan bersifat relatif, ia biasanya menyebar dibeberapa lokasi. Ukuran untuk large biasanya menggunakan prinsip bahwa pihak komunikator pada dasarnya tidak mengadakan interaksi secara tatap muka dengan khalayak, artinya tidak terikat tempat dan waktu.
2. Heterogen
Komunikasi massa tidak ditujukan secara khusus untuk audience tertentu (ekslusif) melainkan untuk sasaran yang menduduki berbagai posisi, jenis kelamin, umur, dsb.

3. Anonim
Anonim berarti bahwa anggota-anggota dari mass audience umumnya tidak saling mengenal antar pribadi dengan komunikatornya. Tetapi anggota-anggota dari suatu mass audience dapat mengelompok berdasarkan kepentingan sesama, minat yang sama, pendapat yangsama dan kesamaan lain yang berhubungan dengan jenis pesan yang disampaikan.

Proses Berlangsung Satu Arah
Proses komunikasi massa berlangsung satu arah (One way traffic communication) secara linier. Hal ini berarti prosesnya tidak menimbulkan umpan balik (feedback).

KARAKTERISTIK MEDIA TV DAN RADIO
Setaip media mempunyai karateristik masing-masing. Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki media TV:
1. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang penglihatan dan pendengar manusia.
2. Dapat menghadirkan objek yang sangat kecil atau besar, berbahaya atau pesan yang langka.
3. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton.
4. Dapat dikatakn ‘meniadakan” jarak dan waktu.
5. Mampu menyajikan unsur warna, gerak, bunyi dan proses dengan baik.
6. Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain seperti, film, foto dan gambar dengan baik.
7. Dapat menyimpan berbagai data, informasi danserentak menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.
8. Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan
9. Membangkitkan perasaan intim atau media personal


Selain kelebihan yang dimilikinya media TV juga mempunyai kelemahan antara lain:
1. Merupakan media satu arah, hanya mampu menyampaikan pesan, namun tidak bisa menerima umpan balik secara cepat.
2. Layar pesawat penerima yang sempit tidak memberikan keleluasaan kepada penonton.
3. Bingkai cahaya (flash0 dan rangsang kedip cahaya 9flicker) dapat merusak atau mengganggu penglihatan dan kesehatan mata.
4. Kualitas gambar yang dipancarkan lebih rendah dibandingkan dengan visual yang diproyeksikan oleh film layar lebar.

Beberapa kelebihan media radio:
1. Radio merupakan sarana tercepat penyebar berita.
2. Radio dapat diterima di daerah yang tidak terjangkau oleh listrik.
3. Produksi radio cukupmurah. Banyak radio mampu membangun stasiun radio regional dan bahkan lokal untuk pelayanan masyarakat dan kesehatan

4. Radio mempunyai potensi untuk menjadi medium yang cepat, akrab danmudah terjangkau.
5. Siaran langsung oleh radio dari lokasi kejadian merupakan hal yang mudah.
6. Buta huruf bukan menjadi kendala bagi khalayak radio.

Radio juga mempunyai kelemahan:
1. Tergantung hanya pada bunyi (TV lebih lengkap bunyi dan gambar).
2. Radio bergantung pada kondisi atmosfer dan pada jarak yang jauh pancaran radioakan lebih banyak terganggu.
3. Seperti TV, radio tidak dapat mengirim banyakinformasi sekaligus dengan cepat dan tidak dapat bersaing dengan surat kabar dalam hal jumlah materi beruta yang disajikan.


PENGERTIAN PENYIARAN

Penyiaran adalah kegiatan pembuatan dan proses menyiarkan acara siaran radio dan atau televisi serta pengelolaan operasional perangkat lunak dan keras yang meliputi segi idiil (dasar), kelembagaan dan sumber daya manusia untuk terselenggaranya siaran.

RM Soenarto mendifinisikan Penyiaran sebagai berikut:

“Seluruh kegiatan yang memunginkan terselenggranya siaran radio atau televisi meliputi segi idiil, perangkat lunak dan keras melalui sarana pemancar atau sarana transmisi di darat atau di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau transmisi kabel, serat optik, atau media lainnya, dipancarluaskan untuk dapat diterima oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran radio atau TV dengan alat bantu”.

Adapun organisasi penyiaran didukung oleh tiga unsur utama, yaitu:
1. Siaran
2. Teknik
3. Administrasi

Kegiatan penyiaran meliputi hal-hal berikut ini:
1. Merencanakan
2. Mengadakan materi
3. Menyiapkan pola acara
4. Menyelenggarakan siaran
5. Mengadakan kerja sama
6. Menyelenggarakan penelitian
7. Mengadakan pendidikan
8. Pertukaran berita atau informasi
9. promosi


Siaran berasal dari kata siar, berupa audio dan visual dan sebagai out put dari penyiaran.

RM Soenarto mendifinisikan siaran sebagai berikut:

“Siaran adalah mata acara atau rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar yang dapat didengar atau dapat dilihat oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran televisi dengan atau tanpa alat bantu”.

Organisasi penyiaran memadukan perangkat keras (sarana/alat) dan perangkat lunak (manusia dan program)


Sumber informasi dan Jenis Siaran
Sumber informasi dari manusia, peristiwa dan realita. Manusia sebagai sumber memiliki ide dan gagasan, peristiwa menghasilkan fakta.
Informasi bersumber dari manusia menjadi karya artistik sedangkan informasi bersumber dari peristiwa, pendapat dan realita menjadi karya jurnalistik.

Proses kerja karya artistik bertujuan mengutamakan kepuasan khalayak.
Karya Artistik antara lain berupa:
1. Pendidikan atau agama
2. Seni dan budaya
3. Hiburan (musik, lawak, akrobat, sinetron dan lain-lain.
4. Iklan (iklan produk dan layanan masyarakat0
5. Penerangan umum
6. Ilmu pengetahuan dan teknologi

Karya jurnalistik selain mengutamakan kepuasan khalyak juga mengutamakan kecepatan (segera) informasi.
Karya jurnalistik berupa:
1. Berita aktual
2. Berita non aktual
3. Penjelasan masalah hangat (dialog, monolog, siaran langsung, laporan)

Pola Acara
RM Soenarto mendifinisikan Pola Acara sebagai berikut:
“Susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis, hari, waktu dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu periode tertentu sebagai panduan dalam penyelanggraan siaran”.

Perencanaan dalam dunia penyiaran memiliki dua makna yaitu:
1. Pengadaan materi
2. Penyiaran materi

Setiap mata acara harus dibuat:
1. Judul (nama/title)
2. Kriteria (jenis acara misal pendidikan, pemberitaaan)
3. Format acara (presentasi suatu program siaran, talkshow, musik dll)
4. Durasi (waktu tayang)

Penentuan mata acara dilandasi:
1. Misi, fungsi dan tugas statsiun penyiaran
2. Filosofi,konstitusional dan operasional
3. Hasil riset khalayak
4. Norma, etika dan estetika
6. Kebijakan internal dan eksternal

Mata Acara diperoleh dari:
1. Produksi sendiri
2. Bekerja sama dengan pihak lain
3. Hasil pertukaran program
4. Beli dari rumah produksi (PH)
5. Merelai dari stasiun lain.

Produksi Mata Acara
Produksi mata acara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Karya Artistik dituangkan kedalam:
a. Sinopsis atau outline.
b. Format atau treatment story, bentuk
c. script atau skenario
d. Story broad (khusus TV dan film)
Karya jurnalistik dituangkan dalambentuk berita aktual dan non aktual dan penjelasan masalah hangat.


MAKNA MANAJEMEN
PENYIARAN

Manajemen dan penyiaran dipadukan atas landasan tujuan yang akan dicapai.
Manajemen penyiaran dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi atau memanfaatkan kepandaian dan atau keterampilan orang lain, merencanakan, memproduksi dan menyiarkan siaran dalam usaha mencapai tujuan.

Penyiaran mempunyai sifat-sifat khas, yaitu:
1. Masa kerja yang relatif 24 jam sehari
2. Siaran merupakan hasil kerja dari team
3. Siaran merupakan perpaduan kreativitas manusia dan kemampuan sarana
atau alat
4. Memerlukan dana besar
5. Mampu mengubah sikap, pendapat, tingkah laku manusia lebih cepat
6. Memerlukan banyak tenaga profesi.
7. Merupakan output medium.


8. Pengelola harus dinamis.
9. Perlu dikembangkan sikap 3 A

Sikap 3 A meliputi
1. Auditori
2. Attitud (rumah/akrab dan intim)
3. Aktif.

Pendekatan Manajemen dan Komunikasi dalam proses penyiaran
Setiap langkah dalam penyelenggraan siaran dilakukan pendekatan, baik manajemen maupun penyiaran sebagai salah satu bentuk proses media massa.
Pendekatan manajemen menggunakan teori input-output dari Henry Fayol dan Federick taylor. Sedangkan pendekatan penyiaran menggunakan teori komunikasi matematika dari Claude Shannon dan Warren Weaver.

Teori komunikasi matematis
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis dan informatif. Gelombang dari mahzab protes sebagai sarana untuk mengkonstruksi pesan dan interpretasi pesan mahzab ini mengurai tentang panjang gelombang radio dan TV serta teknis mesin penangkap siaran..

Menurut Drs. Tommy Suprapto, MS.

“Penyiaran merupakan suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran tersebut. Out put dari organisasi penyiaran adalah berupa siaran”.

Input meliputi:
1. Bahan yang akan dioleh menjadi output adalah informasi dengan mempertibangkan
a. filosofi
b. ideologi
c. tujuan
d. visi dan misi
1e. Fungsi dan tugas.

2. Norma, etika, estetika, adat istiadat dan nilai budaya yang dianut.
3. Peraturan (Undang-Undang Penyiaran)
4. Kode moral dan kode etik penyiaran
5. Hasil riset khlayak
6. situasi, kondisi bangsa dan negara
7. Kemampuan sarana, dana dan tenaga
8. Status stasiun penyiaran

Bahan baku informasi dibagi menjadi lima golongan besar, yaitu:
1. Pendidikan atau agama (Pembinaan Bahasa Indonesia) (Siraman Rohani)
2. Kebudayaan (Apresiasi Budaya, Jejal Rasul)
3. Hiburan (musik, variety show)
4. Berita (liputan 6, Seputar Indonesia)
5. Iklan (produk atau ILM)

Ada lima hal yang perlu diperhatiakan ketika menyiapkan program siaran antara lain:
1. Pola siaran
pola kerja seorang penyususn program atau programmer terlebih dahulu mengumpulkan referensi-referensi yang diperlukan yang termasuk bahan baku informasi.
2. Arahan pola siaran
berikut delpan pedoman arahan penyiaran:
a. Penyiaran diharapkan dapat menggalang dan menyalurkan pendapat
umum yang konstruktif dalam kehidupan masyarakat dan negara.
b. Dapat meningkatkan keimanan dan kecerdasan bangsa.
c. Mengembangkan dan melestarikan nilai budaya.
d. Menangkal pengaruh buruk terhadap tata nilai perikehidupan bangsa
Indonesia yang beraneka ragam.
e. Membangun keribadian bangsa.

f. Menimbulkan kesadaran hukum dan ketertiban umum dan rasa
kesusilaaan.
g. Meningkatkan upaya kesuksesan pembangunan nasional.
3. Perubahan pola acara
Pola siaran dapat diubah sesuai dengan keadaan atau kondisi.
4. Bahan program
Bahan program dipilih dengan informasi yang bermanfaat semisal siaran langsung, penyiaran produk-produk mahasiswa atau anak muda, anekdot dsb)
5. Sistem penempatan program siaran
sistem penempatan program siaran meliputi:
a. Program tahunan (yearly program)
b. Program mingguan (weekly program)
c. program harian (daily program)

Informasi yang akan diolah harus dicari, dikumpulkan, diseleksi dan disiarkan kepada khalayak dengan tujuan yang jelas dan tegas. Referensi yang ada pada input harus diketahui oleh semua piminan dan pelaksana dengan menuangkannya kedalam buku panduan sekaligus dilengkapi petunjuk pelaksanaan.

Arus balik dari khalayak dievaluasi kemudian dimasukkan kedalam input guna menghasilkan output yang lebih baik.

0 Responses to "Pengertian Ilmu Penyiaran Sebagai Kajian Ilmu Komunikasi":