MENYUSUN NASKAH IKLAN

Posted on Senin, 20 Juli 2009 by lia yulistino sugiono

Tips dan trik menyusun naskah iklan

9 CARA Membuat naskah iklan yang Powerful


Hampir semua kegiatan pemasaran melibatkan tulisan. Kebanyakan iklan di berbagai media memiliki dua unsur utama, yaitu gambar dan tulisan. Pesan iklan disampaikan melalui gambar dan tulisan. Bahkan dalam iklan advertorial, tulisan lebih dominan daripada gambar. Demikian juga ketika anda mengajukan surat penawaran via pos maupun e-mail. Kata-kata dalam tulisan bisa meyakinkan prospek. Namun, tidak semua tulisan bisa menarik perhatian pembaca. Berikut ini sembilan rahasia membuat tulisan yang kuat dan persuasif, yang dapat memotivasi pembaca untuk bertindak.

CARA #1: Menulis kepada seseorang, anda. Coba anda membandingkan tiga pernyataan berikut ini:

(1) Bagaimana meningkatkan hasil pemasaran;

(2) Bagaimana para pemasar meningkatkan hasil pemasaran;

(3) Bagaimana anda bisa meningkatkan hasil pemasaran.

Dalam kalimat ketiga, ketika kata “anda” digunakan, pembaca langsung melihat dan merasakan bahwa dirinya menjadi fokus dari tulisan itu. Jadi, pada saat pemasar menggunakan kata “anda”, prospek langsung merasa disapa dan merasa dirinya menjadi fokusnya dari pesan pemasaran itu. Kalau di sekolah kita diajarkan untuk menulis kepada orang ketiga, tetapi dalam pemasaran kita menulis untuk orang kedua, selalu menyapa para pembaca dengan sebutan “anda”.

CARA #2: Menerjemahkan keunggulan (fitur) ke dalam manfaat. Sebuah fitur merupakan fakta tentang anda atau bisnis anda. Manfaat adalah apa yang klien dapatkan ketika menggunakan fitur itu. Anda menghubungkan fitur dan manfaat dengan kata-kata “ini berarti”. Contohnya: Kami punya tujuh orang tim layanan pelanggan. (Lantas, apa manfaatnya bagi klien anda?) Ini berarti … kami dapat melayani semua kebutuhan pelanggan secara cepat dan tepat. (atau apapun artinya bagi pelanggan anda). Sebab itu, daftarkan semua competitive advantage dan fitur yang anda tawarkan kepada pelanggan. Kemudian terjemahkan fitur-fitur itu ke dalam manfaat yang dapat dinikmati pelanggan selama bekerja sama dengan anda.

Setiap kali anda menulis sesuatu dalam sebuah dokumen pemasaran, ungkapkan selalu manfaat yang anda tawarkan kepada klien. Ketika anda menerjemahkan fitur-fitur itu ke dalam manfaat, anda mengungkapkan alasan-alasan mengapa orang-orang menggunakan produk/jasa anda. Nyatakan manfaat-manfaat yang anda tawarkan dengan cara apa yang prospek inginkan, rasakan dan lakukan. Ingat, prospek tidak akan menggunakan jasa/produk anda sampai dia tahu apa manfaatnya bagi dia.

CARA #3: Menulis dengan penuh antusiasme. Bangkitkan gairah dari pembaca anda dengan kata-kata yang menggerakkan hati mereka untuk bertindak. Kata-kata yang memiliki impak yang tinggi tidak menjemukan. Pergunakan kata-kata kerja aktif, bukan pasif. Kalimat-kalimat yang aktif akan membuat para pembaca merasa terlibat dalam pesan anda.

CARA #4: Pilih kata-kata yang singkat dan sederhana. Tulislah dokumen-dokumen pemasaran anda menggunakan kata-kata yang singkat, padat dan jelas artinya. Kata-kata yang singkat memiliki kekuatan. Orang-orang yang sangat terpelajar sekalipun tidak alergi dengan kata-kata pendek. Para pembaca sangat mudah menangkap pesan yang disampaikan dalam sebuah kata yang pendek. Pergunakan kata-kata yang sangat berarti dan tidak bias. Ingat, apa yang anda katakan lebih penting daripada bagaimana anda mengatakannya. Anda tidak memerlukan bahasa yang berbunga-bunga untuk menyampaikan sebuah pesan secara terus terang. Pilihlah kata-kata yang singkat dan sederhana, tetapi sangat berarti.

CARA #5: Pergunakan kalimat-kalimat singkat. Biasanya, kalimat-kalimat singkat lebih mudah dibaca dan dimengerti daripada kalimat-kalimat panjang. Pembaca cenderung tidak tertarik pada kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit-belit. Sebab itu, jika anda menemukan kalimat-kalimat yang beranak pinak, coba pecahkan menjadi dua atau tiga kalimat pendek. Mengapa? Saat pertama kali prospek tidak menangkap apa yang anda katakan, mungkin sambil menggerutu dia bilang, “Baik, saya akan membaca tulisan ini kemudian.” Dan anda tahu apa artinya. Namun, tentu tidak semua kalimat pendek. Ada kalimat yang lebih panjang dan yang lainnya lebih singkat. Kalau semuanya serba pendek, tulisan anda kelihatan tidak mengalir.

CARA #6: Pergunakan paragraf pendek. Setiap alinea tidak lebih panjang dari lima baris. Ingat, bukan lima kalimat, melainkan lima baris. Kalau sebuah alinea lebih panjang dari lima baris, coba pecahkan menjadi dua alinea pendek. Usahakan panjang alinea bervariasi antara yang pendek dan yang lebih panjang. Jangan serba panjang atau semuanya pendek.

CARA #7: Yakinkan pembaca dengan fakta. Jika anda ingin prospek menggunakan produk/jasa anda, tulisan anda harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang mungkin dia ajukan. Ini berarti tulisan anda akan lebih panjang, tetapi jangan kuatir. Tulisan yang panjang akan efektif bukan karena dia panjang, tapi karena tulisan itu komplit. Sepanjang tulisan anda memuat data-data yang sangat dibutuhkan pembaca, tulisan pasti menarik. Kalau anda mendapatkan prospek yang tertarik, dia akan membaca setiap kata. Anda tidak bisa berharap prospek menggunakan barang/jasa anda jika dia tidak punya informasi-informasi yang dia perlu kan untuk mengambil keputusan. Sebab itu, jangan pelit dan data. Jadi, jangan pelit membeberkan fakta.

CARA #8: Perlakukan pembaca anda secara hormat. Selalu berbicara dengan penuh gairah kepada prospek. Pergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang membangkitkan pengharapan dan semangat dalam hidup mereka. Pujilah keberhasilan dan keberanian mereka. Ketika tersanjung, orang-orang biasanya melihat peluang. Tetapi jika dihina atau dipersalahkan, mereka berhenti membaca dan membuang tulisan anda. Perlakukan prospek anda seakan-akan dia mengendarai Rolls Royce dan menghadari opera.

CARA #9: jangan boros kata-kata. Periksalah setiap kata dalam dokumen pemasaran anda. Seberapa penting dan berartinya anda menggunakan satu kata? Apakah dia perlu? Apakah tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk mengatakan sesuatu? Apakah kata itu bisa merangsang rasa ingin tahu pembaca sekarang juga? Gunakan kata-kata yang mendukung penyampaian pesan anda secara tepat. Untuk mendapatkan kata-kata yang tepat, setiap tulisan anda harus dibaca kembali dan diedit. Jangan enggan untuk melakukan koreksi secara terus-menerus.


NASKAH IKLAN RADIO

Iklan Radio: Zonder Gambar Ora Hambar, yang pertama kali terpikirkan adalah, audience radio memang tidak punya mata. Atau kalau toh punya indra pelihat, maka indra pelihat itu tetaplah berbentuk telinga. Artinya, pekerjaan yang berhubungan dengan dunia radio ini dituntut untuk bekerja ekstra kuat di sisi audio. Ya iyalah, sejak kapan radio mengeluarkan gambar atau tulisan?

Pada dasarnya semua iklan adalah sama, tujuannya menjual sesuatu. Sesuatu tersebut bisa berupa barang, jasa, pengetahuan atau perubahan perilaku. Pastikan bahwa apapun bentuk iklan anda di radio, selalu mengacu pada tujuan dari iklan itu sendiri.
Biasanya untuk orang yang baru terjun dalam dunia periklanan radio, akan selalu terbentur pada hal-hal seperti, terbatasnya ruang gerak, karena media yang hanya mengeksplorasi audio saja, pendengar yang tidak focus, karena sampai saat ini radio memang masih merupakan media sekunder, dimana pendengarnya bukanlah orang yang secara khusus menyediakan waktu untuk mendengarkan radio. Orang mendengarkan radio biasanya sambil mengerjakan pekerjaan lain.
Tapi dibalik kelemahan-kelemahan radio yang disebutkan, ada beberapa keuntungan lain yang bisa dieksplor dari dunia radio ini. Keunggulan tersebut antara lain:
o bersifat personal
o lebih imajinatif
o murah produksi, murah biaya tayang
o memilik penggemar yang sangat loyal
o demografi tertentu
o target audience-nya sangat spesifik
o lebih bebas untuk berkreasi

ide vs. eksekusi

Benturan lain yang biasa ditemui oleh penulis naskah iklan radio adalah pada saat akan mengeksekusi sebuah ide. Keterbatasan media sering kali menjadi alasan utamanya. Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang copywriter untuk radio ad ini.

Ide

Yang pertama kali harus dilakukan oleh copywriter adalah, menyepakati ide. Artinya, seorang copywriter atau satu tim penulis iklan radio, sebelum menulis iklan radio, haruslah membuat kesepakatan akan sebuah ide. Ide sebuah iklan sebaiknya adalah tunggal (single minded) karena karakteristik media radio tidak efektif untuk menyampaikan ide yang terlalu banyak. Pendengar hanya mendengarkan konten selain lagu paling lama 2 menit. Bahkan banyak yang lebih ekstrim, ketika detik kedua konten – selain lagu – tidak menarik perhatiannya, maka tanpa beban pendengar akan mengganti ke chanel radio lain. Begitu pendengar berpindah ke radio lain, maka jangan harap dia akan kembali ke radio sebelumnya, karena sering kali ditemui pendengar radio bahkan tidak mengenal radio apa yang sedang didengarkannya. Itu artinya, membuat iklan radio yang tidak menarik, sama dengan membuat pendengar meninggalkan radio kita.
Ide adalah sesuatu yang bersifat jenerik. Semua radio memiliki ide yang kurang lebih sama. Pe er terbesar copywriter adalah untuk membuat ide yang terlempar dari radionya menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih untuk pendengar. Nilai lebih itu bisa berupa pengetahuan baru, hiburan (lucu, menyenangkan, menampilkan tokoh terkenal, memberikan hadiah, dsb).

Skrip/ naskah

Berikutnya, ketika sudah mulai menumpahkan ide ke skrip, harus terus diingat di kepala penulis skrip iklan radio, bahwa skrip yang baik adalah skrip yang relevan untuk pendengar. Ada beberapa pertanyaan yang harus terus menerus ditanyakan oleh pembuat skrip iklan radio, sebelum naskah tersebut direkam menjadi bentuk audio. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
- relevan atau tidak untuk pendengar
- memiliki nilai manfaat atau tidak untuk pendengar, dan
- apakah iklan tersebut jika sudah dirubah dalam bentuk audio, akan menjadi sesuatu yang bisa menjadi pergunjingan pendengar atau tidak.
Relevan artinya jelas, sesuai dengan target audience. Memiliki nilai manfaat atau tidak untuk pendengar, artinya apakah iklan tersebut cukup memberikan informasi, hiburan, konfirmasi, dan sebagainya. Bisa dipergunjingkan atau tidak. jika iklan radio dibuat tanpa greget, maka hampir bisa dipastikan bahwa efeknya juga tidak akan kuat di telinga pendengar. Karena membuat iklan radio adalah sebuah upaya mencuri perhatian pendengar dari kegiatan utamanya.
Iklan yang bisa dipergunjingkan adalah iklan yang out of the box. Tidak biasa. Tidak pasaran. Breaking the rule.

Eksekusi

Eksekusi iklan radio bukanlah hal yang mudah. Skrip yang bagus tidak menjamin bahwa iklan akan menjadi sempurna karena skrip ini harus diubah menjadi bentuk yang semata-mata dinilai orang dari kualitas audionya.
Pada saat melakukan voice over, penulis naskah idealnya ikut menentukan siapa saja yang menjadi talent atau pengisi suara iklan tersebut. Penulis naskah adalah satu-satunya orang yang memahami dan memiliki gambaran tentang bagaimana naskahnya akan dieksekusi. Pemilihan talent yang salah akan membuat iklan tidak sesuai dengan gambaran penulis naskah.
Setelah dilakukan voice over, operator produksi juga harusnya mendapatkan brief yang cukup dari penulis naskah. Brief ini meliputi, suasana seperti apa yang akan dibangun oleh penulis naskah. Pembangunan suasana ini akan lebih kaya dengan menambahkan sound efect dan musik di samping voice over talent itu sendiri. Bahkan sering kali sound efect dan musiklah yang memiliki porsi lebih banyak masuk ke telinga pendengar, dibandingkan voice overnya sendiri.

Jangan takut mengganti

Setelah sebuah iklan mendapatkan persetujuan untuk ditayangkan, jangan segan-segan untuk mengecek dampaknya pada pendengar. Cara mengeceknya bisa dilakukan pada orang lain di dalam studio yang tidak terlibat dalam pembuatan iklan. Tanyakan pada mereka apa yang tergambar di kepala, ketika mendengar iklan tersebut muncul dari radio. Kalau gambaran mereka tidak sesuai dengan harapan penulis naskah, gak usah panih. Jangan segan-segan untuk merevisi atau bahkan mengganti iklan tersebut.
Ingat bahwa kekuatan radio adalah yang memiliki theater of mind. Jika film yang terputar di kepala pendengar tidak sesuai dengan film yang dibayangkan oleh penulis naskah, maka artinya pesan yang ingin disampaikan tidak tercapai.
Coba temukan cara lain untuk menyampaikan pesan tersebut.

0 Responses to "MENYUSUN NASKAH IKLAN":